JAKARTA (Suara Karya): Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo menegaskan, Dinas Pendidikan DKI harus meningkatkan kompetensi siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Hal itu diperlukan untuk mendidik siswa yang memiliki kualitas tinggi sesuai dengan tuntutan dunia kerja.
"Semua siswa SMK di Jakarta harus dipacu kompetensinya. Karena mereka memiliki kemampuan yang luar biasa, tetapi perlu dilatih dan digali," kata Fauzi Bowo kemarin.
Gubernur mengatakan, untuk mewujudkan itu semua diperlukan lomba kompetensi siswa (LKS). LKS dinilai sangat bermanfaat untuk membekali siswa saat memasuki dunia kerja. Karena, dengan LKS akan tercipta sumber daya manusia yang andal. "Ini penting sebagai bekal mereka kelak memasuki dunia kerja," katanya.
LSK dinilai dapat memberi peluang dalam menawarkan kompetensi maupun keahlian yang dimiliki tamatan SMK kepada dunia usaha maupun industri yang membutuhkan tenaga kerja. Gubernur berharap, para pelajar SMK yang lulus tidak mencari kerja, tapi perusahaan yang akan mencari, dan meminta tenaga serta keahlian mereka untuk bekerja di perusahaannya.
"Dengan adanya LKS SMK tentu meningkatkan citra SMK melalui unjuk kemampuan dan pengukuran prestasi keterampilan siswa SMK DKI dan sebagai alat seleksi bagi siswa SMK yang berpotensi mewakili DKI Jakarta dalam ajang LKS SMK tingkat nasional," ujarnya.
Seperti diketahui, untuk meningkatkan citra sekolah menengah kejuruan (SMK) di wilayah DKI serta mempromosikan kualitas siswanya kepada dunia usaha, Dinas Pendidikan DKI menggelar Lomba Kompetensi Siswa (LKS) SMK serta Job Matching atau bursa kerja SMK yang berlangsung di Istora Gelora Bung Karno, Jakarta, Selasa (30/11). Dalam kegiatan LKS, tercatat sebanyak 335 pelajar se-DKI sebagai peserta lomba. Sedangkan untuk kegiatan Job Matching diikuti sebanyak 102 perusahaan dari berbagai bidang usaha. Fauzi Bowo meminta agar seluruh SMK melakukan kreasi serta inovasi agar dapat menghasilkan lulusan yang berkualitas.
Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Taufik Yudi Mulyanto mengatakan, yang mengikuti job matching tahun lalu hanya 55 perusahaan, dengan pendaftar sebanyak 99 ribu orang dan yang berhasil diterima sebanyak 4.500 pendaftar. (Yon Parjiyono)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar