17.36 / Diposting oleh Bb / komentar (0)

LES PRIVAT INI DI KELOLA OLEH LEMBAGA BIMBINGAN BELAJAR SUPRAUNO.
LEMBAGA BIMBINGAN BELAJAR SUPRAUNO BERPUSAT DI JALAN KEDUNGTARUKAN BARU 4B NO 15 , MOJO, GUBENG, SURABAYA.

LBB SUPRAUNO MENGELOLA LES PRIVAT SEJAK TAHUN 2006. ARTINYA SUDAH BANYAK PENGALAMAN YANG KITA LAKUKAN DALAM MENDIDIK DAN MENCERDASKAN SISWA DI LINGKUGAN SURABAYA DAN SIDOARJO.


MAPEL YANG DI AJARKAN DI LBB SUPRAUNO YAITU:
  1. IPA
  2. IPS
  3. KIMIA
  4. FISIKA
  5. BIOLOGI
  6. AKUNTANSI
  7. EKONOMI
  8. GEOGRAFI
  9. SEJARAH
  10. BAHASA INDONESIA
  11. BAHASA INGGRIS
  12. BAHASA ARAB
  13. BAHASA JAWA
  14. MATEMATIKA
  15. KOMPUTER 
  16. AUTOCAD
  17. WEBSITE
  18. EXCEL
  19. WORD
  20. PHOTOSHOP
  21. COREL
  22. DREAMWEAVER
PROSEDUR PENDAFTARAN :
  1. VIA TELPON ATAU EMAIL
  2. KIRIM ALAMAT SISWA KE LBB MELALUI SMS ATAU EMAIL
  3. KIRIM JUGA JADWAL LES
  4. GURU DATANG KE RUMAH DENGAN MEMBAWA FORMULIR PENDAFTARAN
 SILAHKAN GABUNG DENGAN MENGHUBUNGI KAMI DI:
  1. 03183314333
  2. 085736838282
  3. 03172666166
  4. 083831239090
KUNJUGI JUGA BLOG KAMI YANG LAINNYA:

Les privat Surabaya

12.03 / Diposting oleh Bb / komentar (0)

Lama tidak posting di Les privat Surabaya. Sebuah blog bisnis yang terus harus di kembangkan agar bias nyampai kepada yang membutuhkan.
Bagaimanapun juga. Pendidikan sangat penting bagi kita semua. Dengan pendidikan kehidupan akan lebih mudah, lebih baik dan enjoyable.
Tanpa pendidikan. Seseorang sulit maju, dekat dengan keterpurukan dan pastinya kehidupan akan sangat Nampak sulit di jalani. Apalagi bersyukur, pasti sulit.
Les privat Surabaya merupakan media bagi lembaga bimbingan belajar suprauno untuk berkomunikasi dengan khalayak khususnya siswa untuk berkomunikasi-berinteraksi agar bias mendapatkan apa yang di butuhkan , terutama kebutuhan akan ilmu. Baik yang aplikasi maupun teori.
Dengan hadirnya sebuah media internet ini. Mudah bagi lembaga pendidikan untuk menyampaikan infonya kepada semua jenjang pendidikan untuk mengisi kehausan ilmu di masing masing jenjang.
Dan bagi para pengunjung. Yang telah berhasil masuk ke blog lbbsuprauno yang tersebar di jagat internet silahkan liat liat. Kalau butuh bantuan silahkan hubungi kami di:
1.       031 833 14 333
2.       031 72 666 166
3.       0857 3683 8282
4.       08383 123 9090

Mobil Listrik Harus Masuk Kurikulum Pendidikan

23.30 / Diposting oleh Bb / komentar (0)

SEMARANG, KOMPAS.com - Pakar automotif Universitas Negeri Semarang (Unnes) Wirawan Sumbodo menilai pemerintah perlu memasukkan pembelajaran mobil listrik dalam kurikulum pendidikan, baik di sekolah maupun perguruan tinggi.

"Untuk mendukung proyek mobil listrik secara nasional, saya rasa pembelajaran tentang mobil listrik perlu disiapkan mulai dari tingkat sekolah menengah kejuruan (SMK) maupun perguruan tinggi," kata Wirawan, di Semarang, Rabu (30/1/2013).

Menurut mantan Ketua Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Unnes itu, selama ini pembelajaran teknologi mobil listrik memang sudah ada di beberapa program keahlian tertentu di SMK, seperti jurusan elektronika dan mekatronika.

Akan tetapi, kata dia, karena masih menjadi bagian pembelajaran bidang keahlian tertentu di SMK, seperti elektronika dan mekatronika, materi pembelajaran tentang teknologi mobil listrik yang diberikan kepada siswa masih terbatas.
"Kalau pemerintah serius mengembangkan mobil listrik sebagai proyek mobil nasional seharusnya digarap serius mulai dari pendidikannya. Perlu ada jurusan khusus mobil listrik, baik di SMK maupun perguruan tinggi," katanya.

Tenaga pengajar, kata dia, bukan menjadi kendala berarti jika pemerintah serius, sebab pembukaan jurusan mobil listrik tidak mengharuskan semua tenaga pengajarnya diambilkan dari tenaga asing dari negara-negara maju.

"Tidak perlu semua tenaga pengajarnya diimpor dari luar. Guru dan dosen kita bisa dikirim ke luar negeri, ke negara yang sudah maju teknologi mobil listriknya. Setelah itu, mereka mengajarkannya di Indonesia," katanya.

Ia menjelaskan kendala yang dihadapi dalam pengembangan mobil listrik selama ini terletak pada komponen baterai atau aki yang masih mengimpor, sebab Indonesia belum menguasai teknologi baterai yang menjadi komponen utamanya.

Namun, kata Wirawan yang pernah menjadi Penanggung Jawab Pusat Desain dan Rekayasa Kendaraan Mikro Unnes itu, semua bisa diatasi dengan keseriusan pemerintah untuk mau menyokong proyek mobil listrik dengan anggaran dana.

"Tidak perlu khawatir, Indonesia punya banyak orang ’pinter’. Dulu, Industri Pesawat Terbang Nusantara (IPTN) kan begitu, Indonesia mengirim orang-orangnya belajar ke luar negeri. Buktinya, bisa membuat pesawat," katanya.

Terlebih lagi, kata dia, teknologi mobil listrik tidak serumit teknologi pesawat terbang sehingga menjadi potensi besar Indonesia untuk mengembangkannya secara serius dan didukung oleh seluruh pihak, terutama pemerintah.

"Saat ini, sudah beberapa pihak mengembangkan mobil listrik, seperti Pak Dahlan Iskan (Menteri BUMN), dan banyak lagi. Peluang ini harus ditangkap pemerintah, sebab tidak mungkin berhasil jika jalan sendiri-sendiri," katanya.

Selain itu, kata dia, pemerintah harus mau menggandeng negara-negara lain yang sudah berkembang dan maju teknologi mobil listriknya, seperti Amerika Serikat dan Jerman untuk bekerja sama menggarap mobil listrik Indonesia.

"Tidak ada salahnya belajar dari negara lain untuk proyek mobil listrik dan pemerintah tidak perlu ragu-ragu. Ini merupakan potensi besar yang harus dikembangkan karena dampak positifnya juga besar," katanya.

Pengembangan mobil listrik, kata Wirawan, bisa menekan polusi udara, menghemat subsidi yang selama ini diberikan untuk bahan bakar minyak (BBM), dan membuka peluang industri baru yang bisa mengurangi angka pengangguran.

Sumber :
 
Editor :
Benny N Joewono

Standar Pendidikan Nasional Sudah Baik, Kenapa Harus Ada RSBI?

22.58 / Diposting oleh Bb / komentar (0)

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Koalisi Anti Komersialisasi Pendidikan menilai penerapan standar nasional dalam penyelenggaraan pendidikan sudah cukup baik untuk diterapkan tanpa harus menerapkan Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional(RSBI) yang justru menimbulkan diskriminasi.

Hal ini diungkapkan oleh Febri Hendri, Peneliti Monitoring Pelayanan Publik ICW terkait dengan putusan MK mengenai penyelenggaraan RSBI.

"Kalau menurut kami standar nasional sudah cukup baik dan bisa bersaing, kenapa kita tidak percaya diri, kalau kurang ya standarnya dinaikkan," ujar Febri Hendri,  di Kantor ICW, Jakarta, Rabu (9/1/2013).
Menurut Febri, setelah putusan MK yang menyatakan RSBI bertentangan dengan konstitusi, penyeleggaraan sekolah akan kembali ke standar nasional yang sesuai dengan konstitusi.

"Pertimbangannya kan setelah RSBI artinya kembali ke standar nasional itu sesuai konstitusi, kalo RSBI tetap dijalankan melanggar konstitusdi," imbuhnya.

Seperti diketahui, Mahkamah Konstitusi (MK) dalam putusannya membatalkan Pasal 50 ayat 3 Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas).

Pasal yang mengatur Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI) di bawah sekolah-sekolah pemerintah itu dinilai bertentangan dengan UUD 1945 dan tidak mempunyai kekuatan hukum mengikat.

"Mengadili, menyatakan, mengabulkan permohonan para pemohon untuk seluruhnya," kata Ketua MK, Mahfud MD saat membacakan putusan dalam sidang di Gedung MK, Jakarta, Selasa (8/1/2013).

SUMBER: TRIBUNNEWS .COM