Blora, CyberNews. Ratusan pasang mata menatap takjub alunan lagu "Aku Bukan Pilihan Hatimu" yang dipopulerkan group band papan atas, Ungu. Namun kali ini, bukan Pasha, sang vokalis band itu yang melantukannya, melainkan group paduan suara SMK An-Nur Banjarejo, Blora.
Tetapi ada yang beda, tentunya. Karena dalam melantunkan lagu tersebut, group paduan suara SMK An-Nur itu menggubahnya dalam bahasa Inggris. Tamu yang hadir pun terpukau dengan kemampuan dari siswa-siswi di sekolah yang berada di tengah desa itu.
Dengan iringan organ, lagu kedua pun menyusul. Kali ini, Hymne Guru menjadi tembang kedua setelah melantunkan lagunya Ungu. Sekali lagi, hymne guru ini pun mereka gubah dalam bahasa inggris; I am not your cousing.
Yup. Itulah sepenggal kemeriahan dalam upacara penutupan pelatihan bahasa inggris untuk siswa SMK An-Nur Banjarejo, Blora, dengan fasilitator para santriwati Pondok Pesantren Al-Muhibbin, Jatirogo, Tuban.
Selama sebulan penuh, santriwati Pondok Pesantren Al-Muhibbin yang beralamat di Jalan Stasiun No 228, Jatirogo, Tuban, Jatim, itu mendampingi para siswa SMK An-Nur belajar bahasa Inggris.
"Kami belajar bersama di sini selama sebulan penuh," kata Siti Fatimah, salah satu santriwati yang mendampingi para siswa untuk menguasai salah satu bahasa dunia tersebut.
Siti Fatimah tidak sendirian. Ada beberapa santriwati lain, yang ditugaskan untuk membimbing siswa-siswi SMK An-Nur untuk belajar bahasa Inggris. Yaitu Ariana Safitri, Siti Zumrotul Yaini, Nur Hidayat, Dian Reni S, Uswatun Hasanah, Himatul Khoiriya, dan Zulfarida Arini.
"Ada tiga materi pokok yang kami sampaikan untuk teman-teman di sini, yaitu vocabulary yang harus dihafalkan, tenses, serta conversation," tutur Siti Zumrotul Yaini yang diamini Ariana Safitri dan Nur Hidayat.
Sesuaikan Waktu
Ketua Yayasan An-Nur, KH Ali Muchdhor, mengatakan, kerjasama dengan pihak Pondok Pesantren Al-Muhibbin yang dipimpin oleh Nyai Nuzulur Rohmah, ini sudah berjalan dua tahun terakhir.
"Ke depan, rencananya kita tidak akan mengajarkan bahasa Inggris kepada siswa-siswi di sini. Kami sudah membicarakan dengan Nyai Nuzulur Rohmah dari Al-Muhibbin, dan sepakat ke depan juga akan ada pembinaan bahasa Mandarin," ujarnya saat ditemui Suara Merdeka CyberNews di sela-sela acara, kemarin.
Tim dari Al-Muhibbin sendiri, waktu pengajarannya menyesuaikan dengan waktu belajar siswa di sekolah. Waktu yang digunakan secara intensif belajar bahasa inggris itu adalah habis Shubuh sampai pukul 06.00, lalu pukul 13.30 atau usai jam sekolah, dan malam harinya dimulai pukul 22.00 hingga 24.00.
"Pertama kali kami menekankan hafalan vocabulary (kosakata), lalu dilanjutkan dengan belajar tenses, dan terakhir adalah percakapan (conversation)," ujar Ariana Safitri.
Abdullah Aminudin, Wakil Ketua DPRD Blora, sebelum menutup kegiatan mengatakan, kegiatan yang dilaksanakan oleh SMK An-Nur sangatlah bagus untuk meningkatkan tingkat pengetahuan siswa, khususnya untuk menguasai bahasa asing.
"Pemerintah harus memperhatikan pendidikan di Blora. Ini amanat Undang-undang. Dinas juga harus kreatif mencari support pendidikan, termasuk mengalokasikan 20 persen APBD untuk pendidikan," tegasnya.
Ya, dibutuhkan terobosan dan kerja-kerja kreatif oleh pengelola lembaga pendidikan dan juga dukungan pemerintah, agar siswa di sekolah bisa semakin meningkat kualitas dan kapasitas intelektualnya. Dan SMK An-Nur, bisa menjadi salah satu contoh untuk itu. (Rosidi)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar